DAUN SEMBUNG
Simplisia : Blumeae folium Tanaman asal : Blumeae balsamifera (L.) DC Klasifikasi : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dycotiledonae Sub kelas : Asteridae Bangsa : Asterales Suku : Asteraceae Marga : Blumeae Jenis : Blumeae balsamifera (L.) DC Perdu tumbuh tegak, tingginya sampai 4 m. Bagian-bagian dari tanaman ini bila diremas berbau kamfer. Daun-daun yang letaknya di bawah bertangkai, sedangkan daun –daun yang letaknya di bawah bertangkai, sedangkan daun yang letaknya paling atas berupa daun duduk. Bentuk daun bundar telur sampai lonjong, pada bagian pangkal dan ujungnya lancip. Tepinya bergigi atau bergerigi, panjang 8 cm sampai 40 cm, lebar 2 cm sampai 20 cm. terdapat 2 sampai 3 daun tambahan pada tangkai daunnya.
Permukaan bagian bawahnya berbulu rapat dan halus seperti beludru dan bagian atasnya agak kasar. Perbungaan berupa malai, keluar di ujung cabang. Bentuknya lancip menyerupai sudut. Berbulu halus seperti beludru, lebarnya sampai 50 cm. bonggolnya banyak. Panjang tiap-tiap bonggol 7 mm sampai 8 mm. bunga cawan terdapat 8 sampai 25 bunga. Panjang tabung bunga 5 mm sampai 7 mm, tak berbulu. Buah longkah, sedikit melengkung, bersudut, berusuk 5 sampai 10 yang tak jelas, panjangnya 1 mm. terdapat bulu-bulu pendek, tipis, warnanya putih, papus warnanya kemerahan.
- Makroskopik Daun
Daun tunggal bertangkai, pada tangkai daun terdapat beberapa pasang daun kecil berbentuk lidah tombak. Helai daun berbentuk bundar telur atau lidah tomat sampai bulat panjang dengan ujung dan pangkal daun runcing. Panjang helai daun 10 cm sampai 30 cm. lebar 2,5-12 cm. tepi daun umumnya bergigi tajam, tidak beraturan, kadang-kadang bergerigi. Permukaan daun berambut, permukaan bawah berambut sangat lebat. Dan terasa seperti beludru. Warna kelabu kehijauan, permukaan atas kasar, warna hijau tua sampai hijau cokelat kelabu. Di antara rambut penutup, terdapat banyak sekali rambut kelenjar yang halus, bentuk bulat berwarna kuning coklat, jelas terlihat pada perbesaran 50 kali.
- Mikroskopik
Epidermis atas terdiri dari selapis sel yang agak besar. Terentang tangensial pada penampang tangensial tampak berbentuk polygonal. Dinding samping berombak, atau agak berombak. Epidermis bawah terdiri dari sel yang lebih kecil, terentang tangensial pada penampang tangensial tampak berbentuk polygonal. Dinding samping berombak. Stomata tipe anomositik, panjang 25μM-35μM. Terdapat sangat sedikit di epidermis atas dan sangat banyak di epidermis bawah. Rambut penutup terdapat pada kedua epidermis, lebih banyak pada epidermis bawah. Terdiri dari 2 sel sampai 10 sel yang tersusun dalam satu deretan panjang. Bentuk rambut penutup mirip benang berujung runcing dengan sel pangkal yang lebih lebar. Dinding tipis, panjang rambut 400 μm sampai 1000 μm. Rambut kelenjar tipe asteraceae (compositae) tersusun dai dua deretan sel, masing-masing deret terdiri dari 4 sel-6 sel. Gelembung kutikula pada puncak rambut terbentuk pada sel yang ketiga atau sel yang keempat. Berisi minyak berwarna kuning sampai kuning kecoklatan. Jaringan palisade terdiri dari satu lapis sel dan mengandung zat penyamak. Jaringan bunga karang terdiri dari beberapa lapis sel yang tersusun agak mendatar sedikit mengandung zat penyamak. Di dalam tulang daun, terdapat 1-5 kelompok berkas pembuluh disertai serabut sklerenkim. Pembuluh kayu dengan penebalan spiral dan tangga. Di dekat kelompok pembuluh tulang daun utama terdapat beberapa saluran syzogen, berisi zat sekresi yang pada penambahan sudan (III) LP menjadi berwarna jingga.
- Serbuk
Warna hijau kecoklatan, fragmen pengenal adalah rambut berdinding tipis, pembuluh kayu dengan penebalan tangga dan spiral serabut sklerenkim. Fragmen mesofil, fragmen epidermis atas, fragmen epidermis bawah.
- Kandungan
Sembung mengandung minyak atsiri (ngai kamfer), borneol, sineol, limonene, asam palmitat, myristin, dimetiletil klorasetofenon, tannin, pirokatekin, dan glikosida.(anonym, 2003). Metabolit aktif lain dari daun sembung yaitu, seskuiterpen dalam bentuk ester, flavonoid, ichtyothereol asetat, cryptomeredio, lutein, dan beta karoten. (Osaki dkk, 2005, Nessa dkk, 2005, Ragasa dkk, 2005).
- Kegunaan Di Masyarakat
Daun sembung dimanfaatkan sebagai tanaman obat yang berkhasiat untuk mengobati reumatik sendi, persendian sakit setelah melahirkan, nyeri haid, datang haid tidak teratur, influenza, demam, sesak napas (asma), batuk, bronchitis, perut kembung, diare, perut mules, sariawan, nyeri dada akibat penyempitan pembuluh darah koroner, dan, kencing manis. (dalimartha, 1999) buahnya, bisa distek dan bisa dari akarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar