EMULSI
Emulsi adalah sistem dua fase,yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain,dalam bentuk tetesan kecil. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi dan larutan air merupakan fase pembawa,sistem ini di sebut minyak dal;am air. Sebaliknya,jika air atau larutan air yang merupakan fase terdispersi dan minyak atau bahan seperti minyak sebagai fase pembawa, sitem ini di sebut emulsi air dalam minyak.
Emulsi dapat di stabilkan dengan penambahan bahan pengemulsi yang mencegah koalesensi, yaitu penyatuan tetesan kecil menjadi tetesan besar dan akhirnya menjadi suatu fase tunggal yang memisah (Anonim,1995). Emulsi merupakan preparat farmasi yang terdiri 2 atau lebih zat cair yang sebetulmya tidak dapat bercampur (immicible) biasanya air dengan minyak lemak. Salah satu dari zat cair tersebut tersebar berbentuk butiran-butiran kecil kedalam zat cair yang lain distabilkan dengan zat pengemulsi (emulgator/emulsifiying/surfactan). Sedang menurut FI edisi ke III, emulsi merupakan sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larut obat terdispersi dalam cairan pembawa distabilkan dengan zat pengemulsi tau surfactan yang cocok.
Dalam batas emulsi, fase terdispersi dianggap sebagai fase dalam dan medium disresi sebagai fase luar atau kontinu. Emulsi yamg mempunyai fase dalam minyak dan fase luar air disebut emulsi minyak dalam air dan biasanya diberi tanda sebagai emulsi “m/a”. sebaliknya emulsi yang mempunyai fase dalam air dan fase luar minyak disebut emulsi air dalam minyak dan dikenal sebagai emulsi “a/m”. karena fase luar dari suatu emulsi bersifat kontinu, suatu emulsi minyak dalam air diencerkan atau ditambahkan dengan air atau suatu preparat dalam air. Umumnya untuk nembuat emulsi yang stabil, perlu fase ketiga atau bagian dari emulsi,yakni: zat pengemulsi (emilsifiying agent). Tergantung pada konstituennya, viskositas emulsi dapat sangat bervariasi dan emulsi farmasi bisa disiapkan sebagai cairan atau semisolid (setengah padat) (Ansel,1989). Zat pengemulsi (emulgator) merupakan komponen yang paling penting agar memperoleh emulsi yang stabil. Zat pengemulsi adalah PGA, tragakan,gelatin,sapo,dll. Emulsi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu emulsi vera (emulsi alam) dan emulsi spuria (emulsi buatan). Emulsi vera dibuat dari biji atau buah, dimana terdapat disamping minyak lemak juga emulgator yang biasanya merupakan zat seperti putih telur.
Konsistensi emulsi sangat beragam, mulai dari cairan yang mudah di tuang hingga krim setengah padat. Umumnya krim minyak dalam air dibuat poada suhu tinggi,berbentuk cair pada suhu ini,kemudian di dinginkan pada suhu kamar,dan menjadi padat akibat terjadinya solidifikasi fase internal. Dalam hal ini tidak di perlukan perbandingan volume fase external yang tinggi untuk menghasilkan sifat setengah padat,misalnya krim stearat atau krim pembersih adalah setengah padat dengam fase internal hanya 15%. Sifat setengah padat emulsi air dalam minyak,biasanya diakibatkan oleh fase external setengah padat (anonim).
Polimer hirofilik alam semisintetik dan sintetik dapat digunakan bersama surfakatan paada emulsi minyak dalam air karena akan terakumulasi pada antar permukaan dan juga meningkatkan kekentalan fasev air,sehingga mengurangi kecepatan pembentukan agregat tetesan. Agregasi biasanya di ikuti dengan pemisahan emulsi yang relatif cepat menjadi fase yang kaya akan butiran dan yang miskin akan tetesan. Cara normal kerapatan minyak lebih rendah dari pada kerapatan air,sehingga jika tetesan minyak dan agregat tetesan meningkat terbentuk krim. Makin besar agregasi,makin besar ukuran tetesan dan makin besar pula kecepatan pembuntukan krim.
Semua emulsi memerlukan bahan anti mikroba karena fase air mempermudah pertumbuhan mikroorganisme. Adanya pengawetan sangat penting untuk emulsi minyak dalam air karena kontaminasi fase external mudah terjadi. Karena jamur dan ragi lebih sering di temukan daripada bakteri,lebih di perlukan yang besifat fungistatik atau bakteriostatik. Bakteri ternyata dapat menguraikan bahan pengemulsi ionik dan nonionik,gliserin dan sejumlah bahan pengemulsi alam seperti tragakan dan gom.
Komponen utama emulsi berupa fase disper(zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain (fase internal)). Fase kontinyu (zat cair yang berfungsi sebagai bahan dasar pendukung dari emulsi tersebut (fase external).dan emulgator (zat yang digunakan dalam kestabilan emulsi). Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal ataupun external,maka emulsi di golonakan menjadi 2: emulsi tipe w/o (emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar ke dalam minyak, air berfugsi sebagai
saya mw bertanya suhu yg diperlukan dlm pembuatan emulsi brp yachhh range'y...?agr dlm membuat emulsi tetap stabil???trus knp suhu'y berpengaruh sekali di emulsi?? tlong di jwb yachhh bhan bwt skripsi thankzzz
BalasHapusblz di email qu za fennymaiciee.ymail.com