Custom Search

Senin, April 06, 2009

URANG-ARING

2.1 Identifikasi Tanaman Urang-Aring

Nama Lain : Daun urang-aring

Nama Latin : ECLIPTAE FOLIUM

Nama Tanaman Asal : Eclipta prostrata

Keluarga : Asteraceae

Zat Berkhasiat Utama / Isi : Alkaloida nikotin, eekliptin

Penggunaan : Adstringen, perawatan rambut

Pemerian : Bau lemah, khas, tidak berasa

Bagian Yang Digunakan : Daun

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

2.2 Klasifikasi Tanaman Urang-Aring

Klasifikasi dari tanaman urang aring adalah sebagai berikut :

1. Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

2. Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

3. Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas: Asteridae

4. Ordo : Asterales

5. Famili : Asteraceae

6. Genus : Eclipta

7. Spesies : Eclipta alba Hassk.

2.3 Sejarah

Urang aring merupakan tanaman liar bertangkai banyak, tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan. Tanaman ini dapat hidup di daerah mulai dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut. Tinggi tanaman mencapai 80 cm, posisi tumbuh tegak kadang-kadang berbaring.

Asal tanaman urang aring masih belum diketahui dengan pasti. Pada umumnya tanaman ini tumbuh di Indonesia sebagai tanaman liar yaitu terdapat di Sumatera, Jawa, Madura dan Maluku.

Telah dilakukan telaah titokimia ekstrak eter minyak bumi herba urang – aring (Elicta prostrata L, Asteraceae). Hasil kromatografi lapis tipis preparatif menunjukkan ekstrak tersebut mengandung steroid.

Berdasarkan analisis spektroskopi inframerah dan ultraviolet- sinar tampak, streroid tersebut diduga ( 3-sitosterol dan saponifikasi ekstrak) menghasilkan satu senyawa karotenoid yang teroksigenasi.

Tanaman ini merupakan tanaman obat herba, seluruh bagian tanaman baik segar maupun kering dapat menyembuhkan berbagai penyakit, sebagai obat luar dan untuk diminum, tanaman ini sudah diteliti oleh ahli farmasi. Dalam industri kosmetika telah diproduksi menjadi minyak rambut urang aring dan sampo urang aring yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.

2.4 Manfaat dan Kegunaan

Jenis tanaman liar bertangkai banyak, tumbuh di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, tanah lapang, pinggir selokan, dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m. di atas permukaan laut. Tinggi tanaman mencapai 80 cm., posisi tumbuh tegak kadang-kadang berbaring. Batang bulat berwarna hijau kecoklat-coklatan, berambut agak kasar warna putih. Daun warna hijau bentuk bulat telur memanjang, ujung daun meruncing, pinggir bergerigi halus atau hampir rata, kedua permukaan daun berambut, terasa agak kasar. Bunga majemuk berbentuk bongkol warna putih kecil-kecil. Buahnya memanjang, pipih, keras dan berbulu.

Manfaat tanaman urang aring, untuk penyembuhan penyakit yaitu dengan herba segar dilumatkan dibubuhkan ke tempat yang sakit, atau herba segar direbus, untuk cuci pada : Eczema, tinea pedis (jamur), koreng (termasuk koreng di kepala), luka berdarah, gusi bengkak, penyubur rambut.

Seluruh bagian tanaman baik segar maupun kering dapat digunakan untuk pengobatan baik sebagai obat luar maupun untuk obat penyakit dalam, seperti :

1. Menghentikan perdarahan pada muntah darah (hematemesis).

2. batuk darah (hemoptoe).

3. mimisan (epistaxis).

4. kencing darah (hematuria).

5. berak darah (melena).

6. perdarahan rahim (uterine bleeding).

7. Chronic hepatitis.

8. diare.

9. Kurang gizi pada anak (infantile malnutrition).

10. Keputihan (leucorrhoe).

11. Rambut memutih (ubanan) pada usia muda.

12. Neurasthenia.

2.5 Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis

Dalam tanaman urang-aring kandungan kimia yang berkhasiat obat yaitu :

1. Ecliptine

2. Terthienylmethanol

3. 2–(Buta-1,3-diynyl) -5-(but-3-en-1-ynyl) thiophene

4. 2-(Buta-1,3 diynyl)–5-(4–chloro–3–hydroxybut -1-ynyl) thiophene

5. 5-(3-Buten-1-ynyl)-2,2’-bithienyl-5’-methyl acetate

6. wedelolactone.

Daun Eclipta alba mengandung alkaloida, soponin, flavonoida dan tanin.

Selain kandungan kimia terdapat pula sifat kimia dari tanaman urang-aring yaitu manis, asam, sejuk. Sedangkan efek farmakologis dari tanaman urang-aring tersebut yaitu :

1. menghentikan perdarahan. (Hemostatic)

2. menurunkan panas (antipyretic),

3. anti racun (antitoxic)

4. herba ini masuk meridian hati dan ginjal.

2.6 Deskripsi Tanaman Urang-Aring

Ciri-ciri tanaman urang-aring adalah sebagai berikut :

  1. Tinggi 10 – 80 Cm.
  2. Batang Bulat, bercabang, berambut putih, ungu.
  3. Daun Tunggal, bulat telur, berseling berhadapan, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi bergerigi panjang 2 – 3,5 cm, lebar 5 – 10 mm, pertulangan menyirip, permukaan berambut, berwarna hijau.
  4. Bunga Majemuk, bentuk bongol, diameter + 4 mm di ketiak daun dan di ujung batang, tangkai panjang + 4 cm, silindris, kelopak bentuk corong, ujung bertoreh enam, berwarna hijau, mahkota terdiri dari lima daun mahkota, kepala benang sari berwarna kuning, putik berwarna putih kuning.
  5. Buah Bulat telur, diameter + 1 mm, berwarna hitam.
  6. Biji Bentuk jarum, panjang + 2 mm, berwarna hitam.
  7. Akar Tunggang, berwarna putih.

2.7 Teknik Budidaya Tanaman

1. Persyaratan tumbuh

Tanaman ini tumbuh didaerah tropik yaitu tumbuh secara liar mulai dari tepi pantai sampai ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut. Tanaman ini belum dibudidayakan seperti tanaman obat lainnya hanya tumbuh di pinggir selokan, tanah lapangan dan dipinggir jalan secara terbuka.

2. Bahan tanaman

Tanaman urang – aring dapat diperbanyak secara generatif (biji). Oleh karena tanaman ini tumbuh secara liar, sehingga penyebaran tanaman secara alami oleh serangga dan angin. Perbanyakan tanaman secara generatif yang menggunakan biji/benih yang berkualitas belum dapat dijamin karena merupakan hasil persilangan dan penyerbukan sendiri.

3. Penanaman

Lahan dibersihkan dari semak-semak belukar/gulma. Lahan dilakukan pencangkulan /pembajakan, diberi pupuk kandang dan diratakan, kemudian dilakukan penugalan dengan jarak tanam + 40 – 50 cm. Penanaman dapat dilakukan secara langsung dilapangan dengan biji sebanyak 2 – 3 biji perlubang, dengan cara ditugal, biji yang dicampur dengan abu dapur kemudian ditutup dengan tanah. Dapat juga dilakukan dengan pesemaian di bedengan, setelah bibit setinggi + 5 – 10 cm dapat dipindahkan ke lapangan, atau dapat juga ditanam di pot yang berisi pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1 : 3.

4. Pemeliharaan

Dilakukan penyiraman 2 kali sehari pada waktu musim kemarau. Penyiangan untuk membersihkan gulma dan dilakukan pembumbunan tanah agar tanaman tumbuh baik.

5. Panen

bagian tanaman dipetik baik berupa daun segar, kering maupun dijadikan bubuk. Untuk daun kering maupun bentuk kering mudah dalam penyimpanan.

2.8 Pengolahan Hasil dan Cara Penggunaan

· Mengobati sakit

Herba yang segar dipanggang sampai kering, dijadikan bubuk (dengan pengolahan), Oleskan bubuk tersebut ketempat yang sakit.

· Sebagai Penyubur rambut

1 genggam daun segar dilumatkan, ditambah air 2 gelas, saring. air saringan tersebut diembunkan satu malam.Cara pemakaian : kulit kepala dibasahi sambil dipijat-pijat, sehari sekali

· Menghilangkan Koreng di kepala

Herba secukupnya direbus, airnya untuk cuci kepala, ampasnya digosokkan ke koreng. Atau herba segar dilumatkan, air perasannya dioleskan ke koreng

· Mengobati Gusi bengkak

Daun yang segar dipanggang sampai kering, dijadikan bubuk(dengan pengolahan). Oleskan bubuk tersebut ke tempat yang sakit.

· Mengobati keputihan

30 gram eclipta alba segar ditambah sari (kaldu) ayam ditim, minum.

· Mimisan

1 genggam eclipta alba segar dicuci, kemudian dilumatkan, peras. Air perasannya ditambah 5 sloki air putih, ditim supaya panas. Minum sehari 2 kali, sesudah makan.

· Diare

30 gram eclipta alba segar direbus, minum

· Batuk darah

60 gram eclipta alba segar dilumatkan, diperas. Air perasannya diseduh air hangat, minum.

· Muntah darah

120 gram herba segar dilumatkan, air perasannya ditambah air kencing anak kecil secukupnya, minum.

3 komentar:

  1. makasih2,ngebantu saya nyari morfologi nya,ga sempet liat buku soalnya,hehehe

    BalasHapus
  2. thengs ya....
    uda bantu buat bantu tugas ku...

    lam kenal y dr anak SMF banjarmasin... :)

    BalasHapus
  3. tanya masa panen dan berapa lama bisa di panen, serta bulan apa biasanya panen besar-besaran??
    thanks..

    BalasHapus